SELAMAT DATANG

selamat datang di blog ini. Semoga dapat bermanfaat

Minggu, 05 Agustus 2012

Potensi Ekonomi Industri Batik Kebumen


Oleh: Bambang Wibiono

Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Kebumen, industri batik ternyata tidak menjadi prioritas. Pemerintah Kabupaten Kebumen lebih memfokuskan agrobisnis sebagai program utama. Hal ini sesuai dengan visi Pemerintah sendiri yaitu “Kebumen yang Mandiri dan Sejahtera Berbasis Agrobisnis”. Hal ini sangat wajar mengingat potensi ekonomi dari sektor agrobisnis sangat besar, bahkan masih menjadi penyumbang terbesar pada pendapatan daerah.
Di antara industri-industri yang berkembang di Kebumen, industri batik belum bisa dikatakan menonjol. Berdasarkan data resmi dari pemerintah Kabupaten Kebumen, hanya satu industri batik yang terdaftar memiliki izin usaha, yaitu Paguyuban Batik Lawet Sakti yang memproduksi batik tulis dan cap. Industri Batik yang beralamat di Desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen ini mempekerjakan 13 tenaga kerja dengan omset hasil kurang lebih Rp. 40.000.000,- pertahun. Perajin batik selebihnya adalah bersifat industri rumahan dan kebanyakan memproduksi batik tulis. Padahal perajin batik tulis tercatat mencapai lebih dari 300 perajin. Namun saat ini, pengusaha batik di Kebumen yang memiliki galeri/showroom batik hanya ada satu tempat yaitu toko batik “Sekar Jagad” milik Ibu Hikmah yang beralamat di Desa Gemeksekti.
Bagi pemerintah sendiri keberadaan mereka tidak memberikan masukan pendapatan berupa pajak maupun retribusi, sehingga justru ada yang menilai bahwa keberadaan mereka merugikan pemerintah sendiri. Meskipun tidak atau belum menjadi salah satu industri yang murcusuar, namun menurut para prajin mampu menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Dalam satu bulan, satu orang prajin bisa menyelesaikan 1-2 lembar batik tulis halus, dengan nilai jual 100-600 ribu perlembar. Biasanya jika ada pesanan dalam jumlah yang massal, mereka bekerja secara berkelompok sehingga satu bulan bisa menghasilkan 30-50 lembar.
Pemasaran produk batik Kebumen juga sudah cukup luas. Selain di pasar tradisional dan beberapa toko batik yang tersebar di kota kebuman, batik Kebumen sering diikutkan dalam pameran-pameran produk baik regional maupun nasional. Bahkan beberapa kali Wahyuni menerima pesanan batik dari luar negeri, seperti Belgia dan Rusia. Sementara Teguh rajin menitipkan hasil batiknya kepada tengkulak batik nasional maupun internasional. Dia juga sering mengikutkan hasil karyanya pada acara lomba maupun pameran yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta. Pemasaran batik Kebumen juga mulai dirintis melalui media maya internet walaupun semuanya belum optimal. Pemasaran lewat internet belum optimal dikarenakan masyarakat perajin yang cenderung gaptek terhadap internet. Sehingga upaya yang dilakukan biasanya hanya sekedar membuat blog untuk upload foto-foto motif batik serta alamatnya. Bahkan para perajin batik yang mengaku pernah mem-posting hasil batiknya di internet mengaku setelah itu tidak pernah tahu-menahu lagi aktifitas di internetnya. Tidak ada aktivitas jual beli online mengingat keterbatasan para perajin dalam mengakses internet di desa. Yang mengiklankan batik di internet pun biasanya salah seorang tetangga atau anak-anak mereka yang sedikit mengerti tentang dunia internet. Setelah posting, baik itu di jejaring sosial maupun di blog, mereka meninggalkannya begitu saja tanpa meng-update informasi.
Meski pemasaran batik Kebumen telah melampaui batas negara, namun menurut para perajin, konsumsi batik Kebumen tetap lebih besar adalah warga lokal. Adanya pesanan dari luar kota kadang karena mereka juga adalah warga asli Kebumen yang kebetulan berdomisili di tanah rantau.
Berdasarkan gambaran di atas, batik Kebumen secara ekonomi sangat signifikan, terutama bagi para perajin sendiri. Meski nilai ekonomisnya tidak signifikan namun berdampak pada kualitas kesejahteraan keluarga, karena bersifat kegiatan tambahan dan bersiat sambilan. Sedangkan bagi yang benar-benar terjun ke dunia batik seperti Wahyuni dan Teguh, mengatakan usaha batik cukup menjanjikan.
Secara sederhana potensi ekonomi dari indurstri batik Kebumen dapat digambarkan dengan tabel sebagai berikut:

No.
Aspek Ekonomi
Potensi
Keterangan
1
Produsen
379 Perajin
Perajin Batik Tulis, Cap, dan Printing
2
Omset
40 juta/tahun
1-2 lembar/bulan (tulis),
30-50 lmbr/bln (Cap&printing)
100-600 ribu.lembar
3
Pemasaran
Lokal, regional, Nasional, dan Internasional
melalui pasar konvensional, pameran, dan web
  Sumber: wawancara dan data Disperindagkop Kab. Kebumen 2010

Berdasarkan keterangan di atas, jelas bahwa meskipun batik saat ini belum menjadi satu jenis industri yang siginifikan dan penting bagi perekonomian masyarakat Kebumen, namun industri batik memiliki potensi ekonomi yang besar, apalagi jika nantinya mampu dikembangkan dan bisa bersaing dengan batik-batik dari luar wilayah.

Tidak ada komentar: